sabLenk

sabLenk

siapt ma chMu.=

siapt ma chMu.=

eumh ada kesempatan....

eumh ada kesempatan....

akk massich..ukk

akk massich..ukk

ayi' sipt,,_={ukk Lah kkALL0 begettu

ayi' sipt,,_={ukk Lah kkALL0 begettu

Jumat, 19 Maret 2010

tanpa penertian...

. Jumat, 19 Maret 2010

“oh silakan “.kataku pada seorang cowok yang dari tadi ikut mengantri di belakangku untuk mendapatkan sebuah pop corn. “terima kasih” jawabnya kalem. Ehmf. Kemudian aku sedikit bergeser kebelakang. Menyingkir dan membiarkan antrian berikutnya untuk maju. Aku pun menghampiri Yuki yang sejak tadi menungguku. Kami pun kemudian masuk ke dalam gedung bioskop. Bersiap untuk menikmati movie yang sudah kami tunggu seminggu kedatangannya.
Yuki duduk di sebelahku dan mulai menikmati pop cornnya. Sejenak kemudian movie pun di mulai. Backsound yang mulai membuat bulu kuduk terbangun dan suasana agak horror pun dibuka. Yuki dan aku agaknya sedikit ketakutan karena sejatinya kami memang sama-sama penakut. Sebenarnya kami tak ingin melihat movie ini hanya berdua. Sebenarnya kami juga mengajak mas Arka, mas Dimas, dan mas Setyo untuk menemani. Huhf.. namun sia-sia, ternyata kami harus rela ditinggalkan oleh mereka karena mereka harus menemani pacar masing-masing. Sungguhaku tak ingin ini terjadi. Dengan amat sangat terpaksa kami beranikan diri untuk menonton berdua.
Satu-satu pemeran sudah mulai muncul. Tampak suasana hutan yang mencekam dengan tiupan angina yang menerbangkan dedauanan. Suara lirih nyanyian merdu mulai menghampiri. Semerbak wangi pun menguasai. Terdengar pelan langkah kaki yang semakin mendekat.
Dan ,AAARRGGGHH…….
Jeritan pun tak lagi tertahan dari rongga mulut kami berdua membuat seluruh manik hitam menatap caci pada kami. Caci-maki pun pelan terdengar pasti ditelinga kami.
“ki’ kayanya orang-orang pada ga suka de sama jeritan kita barusan..”bisikku. yumi diam tak ada komentar sedikitpun dari bibirnya yang setiap hari berhasil menggoda kakak kelas SMA SANTUR.
“ki’ lu kog diem sih ?keluar yu’ ..gua udah ga tahan nie sama movienya”
“bias Bantu gua ga Cha ?”
Aku tertegun. Baru kali ini aku melihat mimic wajah Yuki putih pucat pasi. Bibirnya pun juga membiru. Membuatku lumayan khawatir.
“lug a apa-apa ?”
“tolong.. anter gua ke toilet. Celana gua udah……..”
“b..b..b..basah??”
Aku selalu berharap jawaban dari Yuki adalah sebuah gelengan kepala. Namun aku terkejut ketika perlahan kepala Yuki mengangguk dan mengisharatkan jawaban*ya*
“lu ..?ngompol ?”
“ssstt…….jangan keras-keras Archa. Udah ayo keluar terus anter gua ke toilet. Cepetan Cha..”
“ya udah ayo..”
Yuki pun buru-buru memasuki toilet yang memang sengaja di siapkan untuk para pengunjung yang membutuhkan kamar mandi. Juga untuk pengunjnung yang penakut seperti Yuki. Juga seperti diriku ,hehehe…….

Mas Arka masih menikmati beberapa makanan yang ada di hadapannya ketika aku dan Yuki baryu saja datang dari bioskop. Mas Arka menatapku agak curiga dengan mimik wajah seperti biasa saat menatapku. Tatapannya semakin tajam. Memperhatikan aku dari ujung rambut hungga ujung jari kaki. Kurasa tak ada yang salah. Apalagi busana yang sedang kukenakan. Sorot tajam manik mas Arka berbalik menatap Yuki yang sejak tadi berdiri di belakangku, menyembunyikan rok yang sudah terlanjur basah gara-gara film horror tadi. Seperti menatapku, mas Arka pun menatap Yuki dari ujung rambutnya yang sering menggoda para cowok sekolah himgga ujung kakinya ynag terbiasa membius kakak kelas.
Namun belum sampai manik mas Arka sampai di ujung kaki, mas Arka meringis. Seperti mencoba menahan tawa di tepi bibirnya yang tipis dan sering membuat banyak teman-temanku tergiur untuk memilikinya sebagai kekasih.
“rok lu.. ada apa sama rok lu ?” . kontan Yuki langsun g menatap roknya.
“argh.. udah argh mas.. dilarang…”. Belum sempat Yuki melanjutkan kata-katanya diapun sudah melesat cepat masuk kedalam kamarku. Sementara mas Arka masih menahan tawanya.
“lu ya.. udah tau Yuki pemalu.. masih juga di ketawain”
“lah emang lucu banget..gua ta0 elu baru pulang dari bioskop. Jadi agak ganjal kalo salah satu dari elu kaga ada yang ngompol. Tadinya gua kira elu. Eh ternyata si Yuki. Hahahaaahaaa ……”
“ketawa aja terus”
Aku pun mulai meninggalkan mas Arka ketika tawanya sudah mulai meledak. Mas Arka memang kerap menertawakan sikap kami yang penakut itu untuk nekat melihat horror.


to be continue...........

5 komentar:

achemug mengatakan...

aduh.. sorry masih belum lengkap..
http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/71.gif

coel mengatakan...

boleh bolehhttp://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/11.gif keren lah

coel mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
achemug mengatakan...

http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/102.gifhttp://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mehttp://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/35.gif4.gifsg/emoticons7/100.gif

coel mengatakan...

emoticons ne gak bisa :p

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by miscah.blogspot.com